Selasa, 20 November 2012

Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berbasis Valuasi Ekonomi

Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berbasis Valuasi Ekonomi
Pengelolaan ekosistem mangrove perlu dilakukan agar ekosistem mangrove dapat terjaga keberadaannya. Pengelolaan ekosistem mangrove tidak dapat terlepas dan saling berkaitan dengan pembangunan dan perkembangan di wilayah pesisir. Ekosistem mangrove merupakan bagian dari ekosistem wilayah pesisir, sehingga dalam perencanaan dan pengelolaannya harus berkoordinasi, berintegrasi dan bersinergi dengan sektor lainnya (Saparinto, 2007).
Hutan mangrove perlu dikelola dengan baik karena keberadaannya memberikan manfaat kehidupan yang tak ternilai bagi penduduk di sekitarnya. Hilangnya jenis mangrove tidak dapat digantikan oleh tanaman darat lainnya yang tidak akan bertahan hidup di daerah bergaram tinggi. Lingkupan pohon di daerah sepanjang garis pantai yang menjadi habitat hidup berbagai flora dan fauna, merupakan habitat yang tak tergantikan. Bila hutan mangrove dikelola dengan benar, hasil yang bernilai ekonomis tinggi dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan tanpa terancam kepunahan (Murdiyanto, 2003).
Proses-proses pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove bergantung pada sebuah perencanaan. Semua proses konservasi dan pemanfaatan mangrove tergantung sepenuhnya pada perencanaan yang terintegrasi dengan mempertimbangkan kebutuhan ekosistem mangrove. Usulan pengembangan kegiatan incidental yang memepengaruhi ekosistem mangrove hendaknya mencerminkan perencanaan dan pengelolaan yang baik (Dahuri, 1996).
Para pengamat ekonomi memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai konsep pembangunan berlanjut berwawasan lingkungan dengan menambahkan perspektif ekonomi dalam konsep yang dikembangkan. Pearce (1990) mengemukakan bahwa pembangunan berlanjut adalah strategi pembangunan yang mengelola seluruh asset, sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia, termasuk asset fisik dan financial untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam jangka panjang. Perspektif ekonomi memberikan gambaran mengenai ketersediaan modal sumberdaya secara konstan, dapat berarti ketersediaan modal sumberdaya konstan secara fisik, dapat pula konstan secara nilai ekonomi. Dalam konteks pembangunan berlanjut berwawasan lingkungan, pengelolaan sumberdaya yang selalu terjaga ketersediaan sumberdaya dengan jumlah yang konstan mendapat perhatian yang lebih. Pengelolaan kawasan mangrove dapat disempurnakan dengan mempertimbangkan aspek nilai ekonomi sumberdaya alamnya.
Penilaian ekonomi sumberdaya adalah suatu peralatan ekonomi yang menggunakan teknik penilaian sumberdaya untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang diberikan oleh suatu sumberdaya alam termasuk mangrove (Elfian, 1997). Pemahaman tentang konsep ini memungkinkan pengembil keputusan untuk menentukan penggunaan yang paling efektif dan efisien terhadap sumberdaya yang ada dalam ekosistem mangrove. Hasil dari valuasi ekonomi ini akan menjadi pertimbangan bagi pengambil keputusan, sehingga tidak hanya mempertimbangkan keuntungan dalam jangka pendek saja, namun keberlanjutan dalam pembangunan menjadi prioritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar