Pengelolaan ekosistem mangrove perlu
dilakukan agar ekosistem mangrove dapat terjaga keberadaannya. Pengelolaan
ekosistem mangrove tidak dapat terlepas dan saling berkaitan dengan pembangunan
dan perkembangan di wilayah pesisir. Ekosistem mangrove merupakan bagian dari
ekosistem wilayah pesisir, sehingga dalam perencanaan dan pengelolaannya harus
berkoordinasi, berintegrasi dan bersinergi dengan sektor lainnya (Saparinto,
2007).
Hutan mangrove perlu dikelola dengan
baik karena keberadaannya memberikan manfaat kehidupan yang tak ternilai bagi
penduduk di sekitarnya. Hilangnya jenis mangrove tidak dapat digantikan oleh
tanaman darat lainnya yang tidak akan bertahan hidup di daerah bergaram tinggi.
Lingkupan pohon di daerah sepanjang garis pantai yang menjadi habitat hidup
berbagai flora dan fauna, merupakan habitat yang tak tergantikan. Bila hutan
mangrove dikelola dengan benar, hasil yang bernilai ekonomis tinggi dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan tanpa terancam kepunahan (Murdiyanto, 2003).
Proses-proses pengelolaan dan
pemanfaatan hutan mangrove bergantung pada sebuah perencanaan. Semua proses
konservasi dan pemanfaatan mangrove tergantung sepenuhnya pada perencanaan yang
terintegrasi dengan mempertimbangkan kebutuhan ekosistem mangrove. Usulan
pengembangan kegiatan incidental yang memepengaruhi ekosistem mangrove
hendaknya mencerminkan perencanaan dan pengelolaan yang baik (Dahuri, 1996).
Para
pengamat ekonomi memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai konsep
pembangunan berlanjut berwawasan lingkungan dengan menambahkan perspektif
ekonomi dalam konsep yang dikembangkan. Pearce (1990) mengemukakan bahwa
pembangunan berlanjut adalah strategi pembangunan yang mengelola seluruh asset,
sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia, termasuk asset fisik dan financial
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam jangka panjang. Perspektif
ekonomi memberikan gambaran mengenai ketersediaan modal sumberdaya secara
konstan, dapat berarti ketersediaan modal sumberdaya konstan secara fisik,
dapat pula konstan secara nilai ekonomi. Dalam konteks pembangunan berlanjut berwawasan
lingkungan, pengelolaan sumberdaya yang selalu terjaga ketersediaan sumberdaya
dengan jumlah yang konstan mendapat perhatian yang lebih. Pengelolaan kawasan
mangrove dapat disempurnakan dengan mempertimbangkan aspek nilai ekonomi
sumberdaya alamnya.
Penilaian
ekonomi sumberdaya adalah suatu peralatan ekonomi yang menggunakan teknik
penilaian sumberdaya untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang
diberikan oleh suatu sumberdaya alam termasuk mangrove (Elfian, 1997).
Pemahaman tentang konsep ini memungkinkan pengembil keputusan untuk menentukan
penggunaan yang paling efektif dan efisien terhadap sumberdaya yang ada dalam
ekosistem mangrove. Hasil dari valuasi ekonomi ini akan menjadi pertimbangan
bagi pengambil keputusan, sehingga tidak hanya mempertimbangkan keuntungan
dalam jangka pendek saja, namun keberlanjutan dalam pembangunan menjadi
prioritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar