Konsep
Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam
Menurut Barbier et. al., (1997) dalam
Irmadi (2004), ada tiga jenis pendekatan penilaian sebuah ekosistem alam
yaitu impact analysis, partial analysis dan total valuation.
Pendekatan impact analysis dilakukan apabila nilai ekonomi ekosistem
dilihat dari dampak yang mungkin timbul sebagai akibat dari aktivitas tertentu,
misalnya akibat reklamasi pantai terhadap ekosistem pesisir. Pendekatan partial
analysis dilakukan dengan menetapkan dua atau lebih alternatif pilihan
pemanfaatan ekosistem. Sementara itu, pendekatan total valuation dilakukan
untuk menduga total kontribusi ekonomi dari sebuah ekosistem tertentu kepada
masyarakat.
Nilai ekonomi (economic value)
dari suatu barang atau jasa diukur dengan menjumlahkan kehendak untuk membayar
(willingness to pay / WTP) dari banyak individu terhadap barang atau
jasa yang dimaksud. WTP merefleksikan preferensi individu untuk membayar suatu
barang yang dipertanyakan. Dengan demikian, valuasi ekonomi dalam konteks
lingkungan hidup adalah pengukuran preferensi masyarakat akan lingkungan hidup
yang baik dibandingkan terhadap lingkungan hidup yang buruk (Fauzi, 2010).
Hasil dari valuasi dinyatakan dalam
nilai uang (money terms) sebagai cara dalam mencari preference revelation,
misalnya dengan menanyakan "apakah masyarakat berkehendak untuk
membayar?". Nilai uang juga memungkinkan digunakan untuk membandingkan
antara "nilai lingkungan hidup (environmental values)" dan
"nilai pembangunan (development values)" (CSERGE, 1994 dalam
Irmadi, 2004). Pada prinsipnya valuasi ekonomi bertujuan untuk memberikan
nilai ekonomi terhadap sumberdaya yang digunakan sesuai dengan nilai riil menurut
sudut pandang masyarakat.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh
para pembuat kebijakan adalah bagaimana menilai suatu sumberdaya alam secara
komprehensif. Penilaian tidak hanya mengenai market value dari barang
yang dihasilkan dari suatu sumberdaya, melainkan juga jasa yang ditimbulkan
oleh sumberdaya tersebut. Pertanyaan yang sering timbul dalam proses penilaian
misalnya bagaimana mengukur atau menilai jasa tersebut padahal konsumen tidak
mengkonsumsinya secara langsung. Lebih lagi jika konsumen tidak pernah
mengunjungi tempat dimana sumberdaya alam tersebut berada (Irmadi, 2004).
Salah satu cara untuk melakukan valuasi
ekonomi adalah dengan menghitung Nilai Ekonomi Total (NET). Nilai Ekonomi Total
adalah nilai-nilai ekonomi yang terkandung dalam suatu sumberdaya alam, baik
nilai guna maupun nilai fungsional yang harus diperhitungkan dalam menyusun
kebijakan pengelolaannya sehingga alokasi dan alternatif penggunaannya dapat
ditentukan secara benar dan mengenai sasaran. NET dapat dipecah-pecah ke dalam
beberapa komponen. Sebagai ilustrasi misalnya dalam konteks penentuan
alternatif penggunaan lahan dari ekosistem terumbu karang. Berdasarkan hukum
biaya dan manfaat (a benefit-cost rule), keputusan untuk mengembangkan
suatu ekosistem terumbu karang dapat dibenarkan apabila manfaat bersih dari
pengembangan ekosistem tersebut lebih besar dari manfaat bersih konservasi.
Jadi dalam hal ini manfaat konservasi diukur dengan NET dari ekosistem terumbu
karang tersebut. NET ini juga dapat diinterpretasikan sebagai NET dari
perubahan kualitas lingkungan hidup (Irmadi, 2004).
NET atau Total
Economic Value (TEV) dapat ditulis dalam
persamaan matematis sebagai berikut (CSERGE, 1994 dalam Irmadi, 2004):
TEV = UV
+ NUV = (DUV + IUV + OV) + (EV + BV)
Dimana:
TEV =
Total Economic Value (Nilai
Ekonomi Total)
Total
nilai ekonomi yang dimiliki suatu sumberdaya.
UV =
Use Values (Nilai Manfaat)
Yaitu
suatu cara penilaian atau upaya kuantifikasi barang dan jasa sumberdaya alam
dan lingkungan ke nilai uang (monetize), terlepas ada atau tidaknya
nilai pasar terhadap barang dan jasa tersebut.
NUV = Non-Use Value (Nilai Bukan
Manfaat)
Nilai yang diperoleh dari suatu sumberdaya yang
bukan dari pemanfaatan terhadap sumberdaya tersebut.
DUV = Direct Use Value (Nilai Kegunaan
Langsung)
Yaitu
output (barang dan jasa) yang terkandung dalam suatu sumberdaya yang secara
langsung dapat dimanfaatkan.
IUV = Indirect Use Value (Nilai Kegunaan
Tidak Langsung)
Yaitu
barang dan jasa yang ada karena keberadaan suatu sumberdaya yang tidak secara
langsung dapat diambil dari sumberdaya
alam tersebut.
OV = Option Value (Nilai
Pilihan)
Niali
pilihan ini biasanya diinterpretasikan sebagai nilai keanekaragaman dari suatu
ekosistem (Biodiversity)
EV = Exsistence Value (Nilai
Keberadaan)
Yaitu
nilai keberadaan suatu sumberdaya alam yang terlepas dari manfaat yang dapat
diambil daripadanya. Nilai ini lebih berkaitan dengan nilai relijius yang
melihat adanya hak hidup pada setiap komponen sumberdaya alam.
BV = Bequest Value (Nilai
Warisan)
Nilai
yang berkaitan dengan perlindungan atau pengawetan (preservation) suatu
sumberdaya agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang sehingga mereka
dapat mengambil manfaat daripadanya sebagai manfaat yang telah diambil oleh
generasi sebelumnya.
Mas bisa infokan referensi dapus nya ga ? Kalo bisa mohon email ke wirendeni@gmail.com ya... thanks
BalasHapus