Senin, 11 Juli 2011

manajemen sumberdaya perairan


Wilayah pantai dapat didefensikan sebagai suatu wilayah yang terletak di antara laut, darat dan udara, dan telah ada sejak  ribuan tahun yang lampau bahkan sejak dunia diciptakan. Saat itu, seluruh benua masih bersatu dan belum terpisah menjadi benua-benua tersendiri. Demikian halnya dengan pulau-pulau kecil yang terbentuk karena alam, seperti pulau yang terbentuk oleh aktivitas magma dalam bumi yang menciptakan pulau gunung api.  Pulau kecil yang datar biasanya terbentuk oleh akumulasi sedimen yang terbawa dari daratan (sungai) atau oleh adanya arus pantai yang mengantarkan sedimen sehingga membentuk daratan baru.

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Wilayah pantai Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang sangat penting.

Wilaya pesisir memiliki beberapa karakteristik sbb :
·         Merupakan wilayah percampuran antara pengaruh yang ada di darat, laut dan di udara. Bentuk wilayah ini merupakan hasil keseimbangan dinamis dari suatu proses penghancuran dan pembangunan dari ketiga unsur yang disebutkan di atas. Hal ini terlihat dari adanya gradasi butiran batuan lepas sebagai hasil pengikisan batuan yang padat dan keras oleh unsur alam.
·         Wilayah pesisir berfungsi sebagai zona penyangga (buffer zone) dan merupakan habitat dari berbagai jenis unggas (burung) yang bermigrasi serta merupakan tempat pembesaran, pemijahan dan mencari makan bagi berbagai jenis biota
·         Wilayah pesisir memiliki gradian perubahan sifat ekologi yang tajam dan pada skala yang sempit akan dijumpai kondisi ekologi yang berlainan
·         Pada umumnya wilayah ini memiliki tingkat kesuburan yang tinggi yang menjadi sumber zat organik yang penting dalam rantai makanan di laut.


Jenis-jenis ekosistem pesisir yang dapat ditemukan di wilayah pesisir dan yang memiliki potensi sumberdaya alam penting, antara lain :Beberapa ekosistem yang dikenal di wilayah pesisir antara lain :
Ø   Ekosistem Terumbu Karang :
Terumbu karang tersusun atas dua kata, yaitu terumbu dan karang. Istilah terumbu karang sendiri sangat jauh berbeda dengan karang terumbu, karena yang satu mengindikasikan suatu ekosistem dan kata lainnya merujuk pada suatu komunitas bentik atau yang hidup di dasar perairan dengan substrat keras.
Berbagai dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem terumbu karang

Kegiatan

Dampak Potensial
Penambangan karang dengan atau tanpa menggunakan bahan peledak
·    Perusakan habitat, bila menggunakan bahan peledak dapat menimbulkan kematian masal hewan terumbu karang
Pembuangan limbah panas
·   Meningkatnya suhu air dengan 5-100C di atas suhu ambien air, dapat mematikan karang dan hewan lainnya serta tumbuhan yang berasosiasi dengan terumbu karang
Penggundulan hutan pada lahan atas (upland)
·   Sedimen hasil erosi yang berlebihan dapat mencapai terumbu karang yang letaknya sekitar muara sungai pengangkut sedimen, dengan akibat meningkatnya kekeruhan air sehingga menghambat fungsi zooxanthellae yang selanjutnya menghambat pertumbuhan karang.
·   Sedimen yang berlebihan dapat menyelimuti polip-poilip dengan sedimen yang dapat mematikan karang, karena oksigen terlarut dalam air tidak dapat berdifusi masuk ke dalam polip
·   Karang di terumbu karang yang lokasinya berdekatan dengan banjir, akan dapat mengalami kematian karena sedimentasi yang berlebihan dan penurunan salinitas air
Pengerukan di sekitar terumbu karang
·   Arus dapat mengangkut sedimen yang teraduk ke terumbu karang dan meningkatkan kekeruhan air
Kepariwisataan
·   Peningkatan suhu air karena pencemaran panas oleh pembuangan air pendingin pembangkit listrik hotel
·   Pencemran  oleh limbah manusia dari hotel karena limbah ini tidak mengalami pengolahan yang memadai sebelum dibuang ke perairan
·   Kerusakan oleh jangkar kapal
·   Pengambilan t.k utk koleksi
·   Kerusakan oleh penyelam
Penangkapan ikan hias dengan menggunakan kalium sianida (KCN)
·   Penangkapan ikan hias dengan menggunakan kalium sianida bukan saja membuat ikan pingsan, tapi juga dapat membunuh karang dan avertebrata lainnya, karena hewan-hewan ini lebih peka thd kalium sianida
·   Penangkapan ikan  konsumsi dgn bhn peledak bukan saja mematikan ikan tanpa diskriminasi, tetapi juga koral dan avertebrata tak bercangkang seperti anemon laut

Ø  Ekosistem Hutan Mangrove
Mangrove merupakan ekosistem tanaman pantai yang terdapat di antara daratan dan lautan atau pada daerah pasang surut yang selalu tergenang air. Kecuali pada beberapa wilayah tertentu, ekosistem hutan mangrove dapat ditemukan hingga beberapa kilometer dari pantai
Beberapa dampak dari kegiatan manusia terhadap ekosistem mangrove

z

Dampak Potensial

Tebang habis

·      Berubahnya komposisi tumbuhan, pohon-pohon mangrove akan digantikan oleh spesies-spesies yang nilai komersilnya rendah dan hutan mangrove ini tidak dapat lagi berfingsi sebagai daerah mencari makanan (feeding ground) dan daerah pengasuhan (nursery ground) yang optimal bagi bermacam ikan dan udang stadium muda yang komersial penting
Pengalihan aliran air tawar
·      Peningkatan salinitas hutan (rawa) mangrove menyebabkan dominansi dari spesies-spesies yang lebih toleran terhadap air yang menjadi lebih asin; ikan dan udang dalam stadium larva juvenail mungkin tak dapat mentoleran peningkatan salinitas, karena mereka lebih sensitive terhadap perubahan-perubahan lingkungan
·      Menurunnya tingkat kesuburan hutan mangrove karena pasokan zat-zat hara melalui aliran air tawar berkurang
Konversi menjadi lahan pertanian, perikanan, pemukiman
·      Mengancam regenerasi stok-stok ikan dan udang di perairan lepas pantai yang memerlukan hutan (rawa) magrove sebagai nursery ground larva.
·      Pencemaran laut oleh bahan-bahan pencemar yang sebelum hutan mangrove dikonversi dapat diikat oleh subtratnya
·      Pendangkalan perairan pantai karena pengendapan sedimen
·      Intrusi garam melalui saluran-saluran alam atau melalui saluran-saluran buatan manusia yang bermuara ke laut
·      Erosi garis pantai yang sebelumnya ditumbuhi mangrove
Pembuangan sampah cair (sewage)
·      Penurunan kandungan oksigen telarut dalam air, bahkan dapat terjadi keadaan anoksik sehingga bahan organik yang terdapat dalam sampah cair mengalami dekomposisi anaerobic yang antara lain menghasilkan hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) yangkeduanya merupakan racun bagi organisme hewani dalam air. Bau H2S seperti telur busuk yang dapat diindikasikan telah berlangsungnya dekomposisi anaerobik
Pebuangan sampah padat
·      Kemungkinan terlapisinya pneumatofora dengan samapah padat yang akan mengakibatkan kematian pohon-pohon mangrove
·      Perembesan bahan-bahan pencemar dalam samapah padat yang kemudian larut ke dalam air
Pencemaran minyak akibat terjadinya tumpahan minyak dalam jumlah besar, penambangan dan ekstraksi mineral
·      Kematian pohon-pohon mangrove terlapisinya pneumatofora oleh lapisan minyak
·      Kerusakan total ekosistem mangrove di lokasi penambangan dan ekstraksi mineral yangdapatmengakibatkan musnahnya daerah asuhan (nursery ground) bagi larva dan bentuk-bentuk juvenail ikan dan udang yang komersial penting di lepas pantai, sehingga mengancam regenerasi ikan dan udang tersebut.
Di daratan sekitar hutan mangrove
·      Pengendapan sedimen yang berlebihan yang dapat mengakibatkan terlapisinya pneumatofora oleh sedimen yang pada akhirnya dapat mematikan pohon mangrove

Ø  Ekosistem Padang Lamun
                        Lamun (seagrass) adalah tumbuan tingkat tinggi yang berbunga dan berbuah yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup terbenam dalam laut. seluruh siklus hidupnya berada dalam laut. Padang lamun (seagrass bed) adalah hamparan laut dangkal yang merupakan ekosistem yang komponen utamanya adalah lamun. dalam ekosistem ini hidup berbagai biota laut lainnya yang hidupnya berasosiasi dengan lamun

Ø  Peranan Padang lamun
Dari aspek lingkungan, padang lamun memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi yang saling terkait dalam ekosistem. padang lamun merupakan tempat hdup bagi berbagai jenis hewan aquatik penting seperti ikan, moluska, krustasea, ekinodermata, penyu duyung, dll.
Dari aspek ekonomi, padang lamun menyediakan berbagai sumberdaya yang dapat dimanfaatkan secara ekonomi untuk mendukung kehidupan masyarakat : sebagai bahan makanan, perikanan, pariwisata. Dari apek perlindungan, padang lamun dapat meredam pukulan ombak terhadap pantai hingga dapat berperan melindungi pantai dari erosi dan abrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar