Senin, 11 Juli 2011

Ekologi Laut Tropis




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

a.                   Ekosistem mangrove
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan lautan. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrient bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam biota, penahan abrasi, amukan angin Topan, dan tsunami, penyarap limbah, pencegah intrusi air laut, dan lain sebagainya. Ekosistem mangrove juga mempunyai fungsi ekonomis penting seperti, penyedia kayu, daun – daunan sebagai bahan baku obat – obatan, dan lain – lain. Bahkan Saenger et al.(1983) telah mengidentifikasi lebih dari 70 macam kegunaan pohon mangrove bagi kepentingan umat manusia, baik produk langsung seperti : bahan bakar, bahan bangunan, alat penangkap ikan, pupuk pertanian, bahan baku kertas, makanan, obat – obatan, minuman, dan tekstil maupun produk tidak langsung seperti : tempat rekreasi dan bahan makanan.

b.                  Ekosistem Lamun
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup dibawah permukaan air laut. Lamun hidup di perairan dangkal agak berpasir, sering juga dijumpai di ekosistem terumbu karang. Sama halnaya dengan rerumputan di daratan, lamun juga membentuk padang yang luas dan leat di dasar laut yang masih terjangkau oleh cahaya matahari dengan tingkat energi cahaya yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun tumbuh tegak, berdaun tipis yang bentuknya mirip pita dan berakar jalar. Tunas – tunas umbuh dari rhizome, yaitu bagian rumput yang tumbuh menjalar di bawah permukaan dasar laut. Berlawanan dengan tumbuhan lain yang hidup terendam dala laut ( msalnya ganggag/ algae laut), lamun berbuah dan menghasilkan biji. Pertumbuhan padang lamun memerlukan sirkulasi air yang baik. Air yang mengalir inilah yang menghantarkan zat – zat nutrient dan oksigen serta mengangkut hasil metabolism lamun, seperti karbondioksida ( CO2) keluar daerah padang lamun. Secara umun semua tipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun, namun padang lamun yang luas hanya dijumpai pada dasar laut lumpur berpasir lunak dan tebal. Padang lamun sering terdapat di perairan laut antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang.

c.                   Pantai Berbatu
Pantai berbatu merupakan pantai yang berbatu – batu memanjang ke laut dan terbenam di air. Batu yang terbenam di air ini menciptakan suatu zonasi habitat karena adanya perubahan naik turunnya permukaan air laut akibat proses pasang yang menyebabkan adanya bagian yang selalu tergenang air, selalu terbuka terhadap matahari, serta zona diantaranya yang tergenang pada pasang naik dan terbuka pada pasang surut. Zonasi habitat ini mengakibatkan zonasi organism yang menghuni pada batuan tersebut. Zonasi komunitas biota di batu – batu yang dipengaruhi oleh fenomena pasang lebih nyatadaripada tempat lain manapun karena batu menyediakan tempat menempel yang baik dan juga perlindungan bagi mereka. Komunitas biota di daerah berbtu jauh lebih kompleks dari daerah lain karena berfariasinya relung ekologis yang disediakan oleh genangan air, celah – celah batu, permukaan batu dan sebagainnya, dan hubungan mereka yang bervariasi terhadap cahaya, gerakan air, perubahan suhu dan factor lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar